Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen - "Bekerja Keras - Bergerak Cepat - Bertindak Tepat"

Thursday 28 March 2013

Profil Dinas Pekerjaan Umum Kab. Sragen

OVERVIEW DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN SRAGEN

Pemerintah Kabupaten Sragen selalu berusaha menjadi fasilitator sekaligus motor pembangunan dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pembangunan tersebut dilakukan secara komprehensif baik fisik maupun non-fisik. Pembangunan fisik yang dilakukan di Kabupaten Sragen menjadi tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum.
Pembangunan fisik yang menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum meliputi :
·   Peningkatan kualitas dan kuantitasfasilitas umum, seperti sarana transportasi, Jaringan Irigasi, pendidikan, kesehatan, permukiman, perkantoran, olah raga dan sosial
·      Pemenuhan jaringan infrastruktur, seperti jaringan jalan, drainase, Irigasi, dan sanitasi
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya dibagi dalam empat bidang dan sekretariat, yaitu:
1.      Sekretariat
2.      Bidang Bina Marga
3.      Bidang Cipta Karya
Keempat bidang dan sekretariat tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing serta bekerja sama dalam mewujudkan Visi Dinas Pekerjaan Umum, yaitu “ DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SRAGEN TERDEPAN DALAM INOVASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR”.
Untuk mengupayakan terwujudnya Visi dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen, maka sejumlah Misi yang harus dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum beserta seluruh masyarakat yaitu :
1.  Mewujudkan masyarakat yang mandiri melalui pembangunan Cipta Karya, Bina Marga, Pengairan, Pertambangan dan Energi dan Perencanaan Teknik dan Pengaturan Tata Ruang yang ekonomis berdaya guna dan berhasil guna.
2. Peran Dinas Pekerjaan Umum sebagai pusat data dan informasi pelaksanaan pembangunan, peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan peningkatan  serta pemeliharaan jalan dan jembatan, pengairan, lingkungan dan permukiman.
Peningkatan kemampuan dan peran serta masyarakat secara aktif dalam pengelolaan prasarana  pengairan, kualitas  pengawasan seluruh proses penyelenggaraan jalan dan jembatan, penataan lingkungan dan permukiman.


BIDANG BINA MARGA

A.    GAMBARAN UMUM
Kabupaten Sragen terletak di 110º45’-111º10’ BT dan 7º15’-7º30’ LS dengan luas wilayah 941,55 Km² dan di sebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan, sebelah selatan Kabupaten Karanganyar, sebelah barat Kabupaten Boyolali dan sebelah timur Kabupaten Ngawi (Provinsi Jawa Timur).
Untuk menjaga dan meningkatkan koordinasi antar daerah, peningkatan / pemeliharaan jalan dan jembatan sangat penting. Peningkatan / pemeliharaan jalan dan jembatan memiliki nilai ekonomi dan sosial yang tinggi. Dengan kondisi jalan dan jembatan yang baik diharapkan dapat meningkatkan perekonomi di Kabupaten Sragen, memperlancar arus lalu lintas dan meningkatkan stabilitas antar provinsi.
Peningkatan / pemeliharaan yang dilakukan mencakup seluruh wilayah di Kabupaten Sragen, mulai dari jalan kabupaten, jalan antar kecamatan dan jalan perdesaan. Dengan meratanya peningkatan / pemeliharaan jalan dan jembatan di seluruh wilayah diharapkan keterisolasian beberapa daerah dapat diminimalisasi dan pada akhirnya dapat dihilangkan.

B.     TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1.        Menyusun rencana teknik dan program di bidang Bina Marga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
2.        Menginventarisasi dan mengelola kerusakan jalan dan jembatan sesuai dengan peraturan yang berlaku ;
3.        Menyusun rencana program penanganan pekerjaan jalan dan jembatan baik yang berupa pembangunan, peningkatan maupun pemeliharaan setiap tahun anggaran sesuai dengan aturan dan petunjuk yang berlaku ;
4.        Melaporkan secara periodik mengenai fungsi, kondisi dan manfaat jalan dan jembatan ;
5.        Memantau kondisi jalan dan jembatan untuk disusun dalam daftar skala prioritas penanganan;
6.        Mengkoordinir pemimpin kegiatan yang ada di lingkungan Bina Marga dalam pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan yang sedang dilaksanakan.

C.    KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
Transportasi darat di Indonesia masih bertumpu pada transportasi jalan (Road base transportation) sehingga peranan kondisi jalan menjadi sangat penting. Pada dasarnya pembangunan sistem transportasi yang dilaksanakan oleh pemerintah bertujuan untuk mewujudkan pelayanan jalan yang handal dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
Sasaran Pemerintah Sragen dalam peningkatan/pemeliharaan jalan adalah terciptanya jalan hotmix di semua ruas jalan dalam kota serta peningkatan / pemeliharaan ruas jalan kabupaten dan perdesaan.
Hingga tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Sragen telah melaksanakan beberapa program kegiatan antara lain:
1.        Terwujudnya jalan lintas kecamatan berhotmix
2.        Terwujudnya peningkatan jalan poros desa
3.        Peningkatan swadaya masyarakat di bidang infrastruktur (bantuan aspal & semen)
4.        Terwujudnya jalan perkotaan yang mantap ( hotmix )
5.        Melaksanakan pemeliharaan jalan & jembatan secara rutin dan menerus
6.        Melaksanakan inovasi teknologi dalam peningkatan / pemeliharaan jalan
7.        Penanaman dan pemeliharaan turus jalan

Kondisi jalan kabupaten di Sragen sudah relatif baik, jalan dengan kondisi baik mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sedangkan jalan dengan kondisi  sedang dan rusak mengalami penurunan tiap tahunnya.  Apabila dilihat dari jenis lapis perkerasannya, jalan hotmix dan beton mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sedangkan lapen dan batuan terus mengalami penurunan.
Program lain yang telah dilaksanakan yaitu pembangunan lima jembatan besar yang melintas sungai Bengawan Solo yang bertujuan untuk membuka keterisolasian wilayah Utara dan wilayah Selatan. Lima jembatan tersebut adalah Jembatan Gawan (2001), Jembatan Gantung Kliwonan (2002), Jembatan Sari (2003), Jembatan Jenar (2006), Jembatan Sidodadi (2007 untuk bangunan bawah).

D.    INOVASI
1. Perkuatan Perkerasan Jalan Aspal Dengan Geogrid
Geosintetik bekerja sebagai bagian dari sistem bitumen, dengan tujuan :
  • Menghambat penyebaran retak pada overlay
  • Lekatan (adhesi) yang lebih baik antara overlay dengan lapis perkerasan yang sudah ada
  • Mencegah air masuk ke lapis perkerasan
  • Menambah kuat tarik (reinforcement )

2. Perkerasaan Jalan Konstruksi Beton Dengan Polimer
Penambahan polimer dapat meningkatkan kinerja beton serta dapat bersinergi dengan semen dan unsur-unsur lain yang dikandung agregat membentuk komposit baru berupa beton berkinerja tinggi.
Keunggulan:
  • Mudah pelaksanaan
  • Hemat semen
  • Cepat keras
  • Tanpa rawatan basah
  • Kedap air & tahan korosi
  • Tahan abrasi & agresi kimia

3.  Perkerasaan Jalan Menggunakan Geotekstil
Geotekstil pada jalan berfungsi sebagai lapis perkuatan sekaligus sebagai lapis pemisah (separator) antara material timbunan dengan tanah dasar sehingga konstruksi jalan menjadi stabil, tidak bergelombang dan rata pada permukaannya.
Keuntungan menggunakan geotekstil:
  • Mencegah kontaminasi agregat subbase dan base oleh tanah dasar lunak dan mendistribusikan beban lalulintas yang efektif melalui lapisan-lapisan timbunan.
  • Meniadakan kehilangan agregat timbunan ke dalam tanah dasar yang lunak dan memperkecil biaya dan kebutuhan tambahan ‘lapisan agregat terbuang’.
  • Mengurangi tebal galian stripping dan meminimalkan pekerjaan persiapan.
  • Meningkatkan ketahanan agregat timbunan terhadap keruntuhan setempat pada lokasi beban dengan memperkuat tanah  timbunan.
  • Mengurangi penurunan dan deformasi yang tidak merata serta deformasi dari struktur jadi.

E.     PENINGKATAN SDM
  1. Tutorial komputer yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komputer tiap personil Bina Marga yang kemudian secara berkala di tes dan diberi pembekalan supaya lebih optimal.
  2. Tes dan pembekalan bagi pengawas sehingga kemampuan pengawas dapat meningkat.
  3. Tutorial mengenai hal-hal teknis ke-Bina Marga-an.
  4. Presentasi secara berkala tentang hal-hal teknis termasuk inovasi teknologi bidang Kebinamargaan
  5. Setiap minggu masing-masing personil harus membuat action plan untuk bahan evaluasi guna peningkatan kinerja.
  6. Mengirim personil untuk mengikuti diklat ke-Bina Marga-an.
 
BIDANG CIPTA KARYA

Khusus untuk Bidang Cipta Karya, tugas dan tanggungjawabnya adalah melaksanakan/ menyusun kegiatan pembangunan keciptakaryaan, yaitu sebagai berikut:
a.      Pembangunan sarana dan prasarana aparatur, yaitu:
®     Pembangunan/rehab gedung kantor
®     Pembangunan/rehab rumah dinas
®     Pembangunan/rehab fasilitas umum
b.      Pembangunan sarana dan prasarana olahraga
c.       Pembangunan sarana dan prasarana permukiman, yaitu:
®     Pembangunan/normalisasi drainase dan gorong-gorong
®    Pembangunan/rehab trotoar
®    Pavingisasi dan perbaikan sarana jalan
d.      Pembangunan infrastruktur pedesaan/ sarana dan prasarana air bersih pedesaan


CAPAIAN PROGRAM

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
Program pembangunan sarana prasarana aparatur pemerintahan dikoordinasi dan dikelola oleh Seksi Gedung dan Perumahan Pemerintah. Cakupan program yang menjadi tanggungjawab Bidang Cipta Karya meliputi pembangunan dan perbaikan/rehab gedung kantor, rumah dinas, dan fasilitas umum.
Berikut capaian program pembangunan sarana dan prasarana yang dirinci per kegiatan:
A.     Pembangunan dan Perbaikan Gedung Kantor
Setiap tahun telah menangani seluruh kantor pemerintah mulai dari fasilitas kantor kelurahan, kecamatan, maupun kantor pemerintahan lingkup kabupaten (dinas, badan, kantor)
B.     Pembangunan dan Perbaikan Rumah Dinas
Menangani dan menyediakan kebutuhan tempat tinggal untuk para aparat pemerintah, pejabat eselon, dan sarana prasarana penunjangnya.
C.     Pembangunan dan Perbaikan Fasilitas umum
Menangani dan menyediakan fasilitas umum sesuai kebutuhan. Fasilitas umum yang dimaksud adalah pembangunan fasilitas pendidikan, pasar, rumah sakit, makam, sarana prasarana pariwisata, sarana prasarana kesehatan, dan sarana perhubungan (halte dan terminal).

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PERMUKIMAN
Program pembangunan sarana prasarana permukiman dikoordinasi dan dikelola oleh Seksi Perumahan dan Permukiman. Cakupan program yang menjadi tanggungjawab Bidang Cipta Karya meliputi pembangunan dan perbaikan/ normalisasi saluran drainase/ gorong-gorong dan trotoar.

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN/ AIR BERSIH PERDESAAN
Program pembangunan infrastruktur perdesaan/ pembuatan sarana prasarana air bersih pedesaan dikoordinasi dan dikelola oleh Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman. Cakupan program yang menjadi tanggungjawab Bidang Cipta Karya meliputi pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah yang rawan kekeringan.
1.      Tahun 2001 jumlah penduduk yang rawan air bersih sebanyak 152.264 jiwa.
2.      Sampai tahun 2010 penduduk yang terlayani air bersih sebanyak 138.960  jiwa

PROGRAM TAMBAHAN (ADDITIONAL PROGRAMME)
Program tambahan (additional programme) yang dimaksudkan disini adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Bidang Cipta Karya pada waktu tertentu, termasuk kegiatan yang disesuaikan dengan kebijakan pemerintah dan inovasi baru (bukan kegiatan yang sudah menjadi rutinitas Bidang Cipta Karya). Termasuk dalam program tambahan ini adalah Program PNPM Mandiri dan sebuah studi mengenai pembangunan rumah lempung. Berikut penjabaran dari kegiatan-kegiatan tambahan tersebut:
  1. PNPM Mandiri, terdiri dari dua jenis, yaitu PNPM Mandiri Perkotaan dan Pedesaan.
  2. PNPM Mandiri Perkotaan yang dilaksanakan di Kabupaten Sragen adalah Program P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan) dan Sanimas (Sanitasi oleh Masyarakat), tetapi untuk Sanimas baru akan berjalan pada tahun anggaran 2010.
  3. PNPM Mandiri Pedesaan terdiri dari program PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat) dan PPIP (Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan).
  4.  Kegiatan inovatif. Kegiatan inovatif yang sudah dilaksanakan oleh Bidang Cipta Karya Dinas PU Kabupaten Sragen berupa sebuah studi tentang pembuatan rumah lempung dengan bahan-bahan yang dapat diperoleh langsung dari alam.

PEMBUATAN RUMAH LEMPUNG

Bidang Cipta Karya berusaha menciptakan suatu rumah rumah tinggal yang sehat dan cukup sederhana dengan bahan yang murah dan materialnya mudah didapat. Salah satunya dengan membuat rumah dengan bahan Tanah Liat ( Rumah Lempung ).
 
BIDANG PENGAIRAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Gambaran Umum Pengelolaan Sumber Daya Air  :
Wilayah Kabupaten Sragen mempunyai tugas pelayanan kepada masyarakat bidang pengairan pertambangan dan energi
Total pelayanan seluas : 33.628 Ha terdiri dari :
-       Irigasi Teknis seluas  : 23.158 Ha
-       Irigasi 1/2 teknis seluas : 1.742 Ha.
-       Irigasi sederhana 8.728 Ha
Irigasi teknis terdiri dari  :
1.         Layanan irigasi dari Daerah Irigasi Colo Timur  9.717 ha
2.        Layanan irigasi diluar Daerah Irigasi Colo 13.441 ha
Daerah layanan DI Colo Timur dengan luas areal rencana ± 11.000 ha dengan debit air irigasi sebesar 8.50 m3/dt. Prasarana bangunan irigasi sebagai pendukung pelayanan berupa Saluran Induk Colo Timur di wilayah Sragen sepanjang 26 km, terdiri dari 21 km saluran tanah dan 5 km saluran pasangan batu. Bangunan air yang tersebar sepanjang Saluran Induk Colo Timur (SICT) disajikan dalam tabel. Kondisi SICT umumnya masih baik, namun terdapat beberapa kerusakan berupa : longsoran tanggul, erosi tanggul saluran pada inlet dan outlet pada bangunan siphon.
Suplesi air SICT sejak tahun 1995 menurun akibat sedimentasi pada dasar mulut pintu pengambilan Waduk Wonogiri dari kondisi normal +127.00 menjadi +130.00 dan pada tahun 2003 telah terjadi defisit kwantitas tampungan air waduk Wonogiri sebesar + 160 juta m3. Penurunan daya tampung waduk berdampak pada pasokan air pada Saluran Induk Colo Timur, dari debit sebesar 18 m3/dt menjadi 12 m3/dt.
Daftar Jenis dan Bangunan di SICT :
A.  Jenis dan Jumlah Bangunan SICT di Wilayah Kabupaten Sragen
No.
Nama / Jenis
Kode
Jumlah




1
Bangunan Sadap
TOR
26
2
Bangunan Pengatur
CKR
17
3
Jembatan
BRR
39
4
Gorong-gorong
CVR
8
5
Pembuang Silang
CDR
76
6
Tempat Cuci
WSR
18
7
Tempat Mandi Hewan
BAR
14
8
Pelimpah
SWR
10
9
Penguras
WWR
6
10
Siphon
SPR
22
11
Drain Inlet
DIR
7
12
Alat Ukur
MDR
1

Jumlah

224

B. Jenis dan jumlah bangunan di luar DI. Colo Timur .
1.   Bangunan waduk                     :            7      buah
2.   Bangunan Embung                  :          39      buah
3.   Bangunan Bendung                 :          76      buah
4.   Bangunan Pengatur Kali         :            6      buah
4.   Bangunan Bagi                        :        130      buah
5.   Bangunan Ukur                        :          62      buah
6.   Bn. Bagi – Sadap                   :          27      buah
7.   Bangunan Sadap                    :        834      buah
8.   Kantong Lumpur                      :          10      buah
9.   Talang                                       :        133      buah
10. Sypon                                       :          39      buah
11. Jembatan                                 :        529      buah
12. Gorong-gorong                        :        839      buah
13. Got Miring                                :             -      buah
14. Bangunan Terjun                      :        313      buah
15. Bangunan Pelimpah                :        102      buah
16. Bangunan lain-lain                   :        390      buah         
17. Panjang Saluran Induk            :   91,654      km’
18. Panjang Saluran Sekunder    : 294,790      km’
19. Panjang Saluran Pembuang  :   47,720      km’
20. Jalan Inspeksi                          :   41,865      km
21. Sumber Air                              :          11      buah
22.    Saluran Tersier                        :        560      km
23.    Saluran Kuarter                       :        585      km
24.    Saluran Kantong Lumpur       :            7      km
25.    Saluran Drainase                   :          39      km
26.    Bangunan Ukur                       :           61      Buah
27.    Bangunan Bagi                       :         130      Buah
28.    Bangunan Bagi-Sadap          :          27      Buah
29.    Bangunan Sadap                   :        834      Buah
30.    Bangunan Talang                    :        145      Buah
31.    Bangunan Jembatan              :        529      Buah
32.    Bangunan Gorong-gorong     :        815      Buah
33.    Bangunan Pelimpah               :        313      Buah
34.    Bangunan Terjun                      :        102      Buah
35.    35.  Bangunan Sipon                      :          39      Buah
36.  Bangunan Pintu Air Irigasi      :     1.017      Buah
37.    Bangunan Lain-lain                 :          43      Buah


DATA LAYANAN DAERAH IRIGASI SESUAI KEWENANGAN

NO
JENIS IRIGASI
KEWENANGAN IRIGASI ( Ha)
Keterangan
Pemerintah
Pem. Prov
Pem. Kab
Jumlah







1
Teknis
9.717
6.364
7.077
23.158
 Layanan Sawah Irigasi =33.628 Ha
2
Setengah Teknis
-
-
1.742
1.742
3
Sederhana
-
-
8.728
8.728
4
Tadah Hujan
 -
 -
5.912
 5.912

Jumlah
9.717
6.364
23.459
39.540



1.      Waduk Gebyar.
Lokasi : Desa Jambean Kecamatan Sambirejo
Luas genangan waduk : 10 Ha.
Kapasitas daya tampung : 701.295 m3.
Areal pelayanan : 1.446 Ha.

2.      Waduk Blimbing.

            Lokasi : Desa Blimbing Kecamatan Sambirejo

            Luas genangan waduk : 2 Ha.
            Kapasitas daya tampung : 30.000 m3.
            Areal pelayanan : 284 Ha.

3.      Waduk Kembangan.
            Lokasi : Desa Mojorejo Kecamatan Karangmalang.
            Luas genangan waduk : 13,4 Ha.
            Kapasitas daya tampung : 500.000 m3.
            Areal pelayanan : 358 Ha.
           
4.      Waduk Botok.
            Lokasi : Desa Mojodoyong Kecamatan Kedawung.
            Luas genangan waduk : 13 Ha.
            Kapasitas daya tampung : 513.540 m3.
            Areal pelayanan : 2.488 Ha.
           
5.      Waduk Brambang.

Lokasi : Desa Brambang Kecamatan Kedawung

Luas genangan waduk : 4,27 Ha.
Kapasitas daya tampung : 103.415 m3.
Areal pelayanan : 398 Ha.

6.      Waduk Gembong.
            Lokasi : Desa Saradn Kecamatan Karangmalang.
            Luas genangan waduk : 3,34 Ha.
            Kapasitas daya tampung : 22.875 m3.
            Areal pelayanan : 250 Ha.

7.      Waduk Ketro.
Lokasi : Desa Ketro Kecamatan Tanon
            Luas genangan waduk : 85 Ha.
            Kapasitas daya tampung : 2.611.000 m3.
            Areal pelayanan : 892 Ha.
            Muka air banjir : + 100 m.
            Muka air nornal : + 99 m.
            Muka air minimum : +92,1 m.


Pertambangan di wilayah Kabupaten Sragen adalah pertambangan galian golongan C tanah urug untuk memenuhi permintaan masyarakat Sragen dan sekitarnya.
a ) Pertambangan galian golongan C tanah urug bekum berijin .
      -  Jumlah penambang / pengusaha       :  14 Pengusaha                  
      -  Luas penambangan                          :  29 Ha                                          
      -  Jumlah tenaga kerja                         :  111 Orang
      -  Alat yang digunakan                       :  Back hoe
      -  Rata- rata  hasil penambangan         :  75 rit / hari / lokasi
Dari 14 pengusaha penambangan yang belum berijin sampai saat ini  kondisinya adalah :
  • Masih Jalan      =      6  penambang
  • Reklamasi        =      7  penambang
  • Berhenti           =      1  penambang  
 b ) Pertambangan galian golongan C tanah urug berijin
      -  Jumlah penambang                          : 7 pengusaha
      -  Luas penambangan                          :  29,69 Ha
      -  Jumlah tenaga kerja                         :  56 orang
      -  Alat yang digunakan                       :  Back hoe
      -  Rata - rata hasil penambangan         :  90 rit / hari / lokasi
      Dari pengusaha penambangan yang berijin sampai saat ini  kondisinya adalah :
  • Sudah berhenti tak diperpanjang ijinnya   =     4  penambang
  • Masih beroperasi ( ijin masih berlaku )      =     2   penamban
  • Sudah habis ijinya tapi masih beroperasi       =          1          penambang

2 comments:

Unknown said...

Saya Talent dari PU Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Surabaya. Apa boleh saya diberitau alamat dan nomor telpon yang bisa dihubungi untu PU Kab Sragen? berkenaan untuk undangan bintek.. Bisa diemailkan di talentnia@gmail.com
Terima kasih

Unknown said...

kalo ada info Loker di update via apa ya?

Post a Comment