OVERVIEW DINAS PEKERJAAN
UMUM
KABUPATEN SRAGEN
Pemerintah Kabupaten Sragen
selalu berusaha menjadi fasilitator sekaligus motor pembangunan dalam upaya
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pembangunan tersebut dilakukan secara
komprehensif baik fisik maupun non-fisik. Pembangunan fisik yang dilakukan di
Kabupaten Sragen menjadi tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum.
Pembangunan fisik yang menjadi
kewenangan Dinas Pekerjaan Umum meliputi :
· Peningkatan kualitas dan kuantitasfasilitas umum,
seperti sarana transportasi, Jaringan Irigasi, pendidikan, kesehatan,
permukiman, perkantoran, olah raga dan sosial
· Pemenuhan jaringan infrastruktur, seperti jaringan
jalan, drainase, Irigasi, dan sanitasi
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Sragen dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya dibagi dalam empat bidang dan
sekretariat, yaitu:
1.
Sekretariat
Keempat bidang dan sekretariat tersebut memiliki tugas dan fungsi
masing-masing serta bekerja sama dalam mewujudkan Visi Dinas Pekerjaan Umum,
yaitu “ DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SRAGEN TERDEPAN DALAM INOVASI
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR”.
Untuk mengupayakan terwujudnya Visi dari Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Sragen, maka sejumlah Misi yang harus dilaksanakan oleh Dinas
Pekerjaan Umum beserta seluruh masyarakat yaitu :
1. Mewujudkan
masyarakat yang mandiri melalui pembangunan Cipta Karya, Bina Marga, Pengairan,
Pertambangan dan Energi dan Perencanaan Teknik dan Pengaturan Tata Ruang yang
ekonomis berdaya guna dan berhasil guna.
2. Peran Dinas
Pekerjaan Umum sebagai pusat data dan informasi pelaksanaan pembangunan,
peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan peningkatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan,
pengairan, lingkungan dan permukiman.
Peningkatan kemampuan dan peran serta masyarakat
secara aktif dalam pengelolaan prasarana
pengairan, kualitas pengawasan
seluruh proses penyelenggaraan jalan dan jembatan, penataan lingkungan dan
permukiman.
BIDANG BINA MARGA
A.
GAMBARAN UMUM
Kabupaten Sragen terletak di
110º45’-111º10’ BT dan 7º15’-7º30’ LS dengan luas wilayah 941,55 Km² dan di
sebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan, sebelah selatan
Kabupaten Karanganyar, sebelah barat Kabupaten Boyolali dan sebelah timur
Kabupaten Ngawi (Provinsi Jawa Timur).
Untuk menjaga dan meningkatkan
koordinasi antar daerah, peningkatan / pemeliharaan jalan dan jembatan sangat
penting. Peningkatan / pemeliharaan jalan dan jembatan memiliki nilai ekonomi
dan sosial yang tinggi. Dengan kondisi jalan dan jembatan yang baik diharapkan
dapat meningkatkan perekonomi di Kabupaten Sragen, memperlancar arus lalu
lintas dan meningkatkan stabilitas antar provinsi.
Peningkatan / pemeliharaan
yang dilakukan mencakup seluruh wilayah di Kabupaten Sragen, mulai dari jalan
kabupaten, jalan antar kecamatan dan jalan perdesaan. Dengan meratanya
peningkatan / pemeliharaan jalan dan jembatan di seluruh wilayah diharapkan
keterisolasian beberapa daerah dapat diminimalisasi dan pada akhirnya dapat
dihilangkan.
B.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1.
Menyusun rencana teknik dan program di bidang Bina
Marga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
2.
Menginventarisasi dan mengelola kerusakan jalan
dan jembatan sesuai dengan peraturan yang berlaku ;
3.
Menyusun rencana program penanganan pekerjaan
jalan dan jembatan baik yang berupa pembangunan, peningkatan maupun
pemeliharaan setiap tahun anggaran sesuai dengan aturan dan petunjuk yang
berlaku ;
4.
Melaporkan secara periodik mengenai fungsi,
kondisi dan manfaat jalan dan jembatan ;
5.
Memantau kondisi jalan dan jembatan untuk disusun
dalam daftar skala prioritas penanganan;
6.
Mengkoordinir pemimpin kegiatan yang ada di
lingkungan Bina Marga dalam pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan yang
sedang dilaksanakan.
C.
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
Transportasi
darat di Indonesia masih bertumpu pada transportasi jalan (Road base transportation) sehingga peranan kondisi jalan menjadi
sangat penting. Pada dasarnya pembangunan sistem transportasi yang dilaksanakan
oleh pemerintah bertujuan untuk mewujudkan pelayanan jalan yang handal dan
berpihak pada kepentingan masyarakat.
Sasaran Pemerintah Sragen
dalam peningkatan/pemeliharaan jalan adalah terciptanya jalan hotmix di semua
ruas jalan dalam kota serta peningkatan / pemeliharaan ruas jalan kabupaten dan
perdesaan.
Hingga tahun 2010 Pemerintah
Kabupaten Sragen telah melaksanakan beberapa program kegiatan antara lain:
1.
Terwujudnya jalan lintas kecamatan
berhotmix
2.
Terwujudnya peningkatan jalan
poros desa
3.
Peningkatan swadaya masyarakat di
bidang infrastruktur (bantuan aspal & semen)
4.
Terwujudnya jalan perkotaan yang
mantap ( hotmix )
5.
Melaksanakan pemeliharaan jalan
& jembatan secara rutin dan menerus
6.
Melaksanakan inovasi teknologi
dalam peningkatan / pemeliharaan
jalan
7.
Penanaman dan pemeliharaan turus
jalan
Kondisi jalan kabupaten di
Sragen sudah relatif baik, jalan dengan kondisi baik mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun sedangkan jalan dengan kondisi
sedang dan rusak mengalami penurunan tiap tahunnya. Apabila dilihat dari jenis lapis
perkerasannya, jalan hotmix dan beton mengalami peningkatan dari tahun ke tahun
sedangkan lapen dan batuan terus mengalami penurunan.
Program lain yang telah dilaksanakan yaitu pembangunan lima jembatan besar
yang melintas sungai Bengawan Solo yang bertujuan untuk membuka keterisolasian
wilayah Utara dan wilayah Selatan. Lima jembatan tersebut adalah Jembatan Gawan (2001), Jembatan Gantung
Kliwonan (2002), Jembatan Sari (2003), Jembatan Jenar (2006), Jembatan Sidodadi
(2007 untuk bangunan bawah).
D.
INOVASI
1. Perkuatan Perkerasan
Jalan Aspal Dengan Geogrid
Geosintetik bekerja sebagai bagian dari sistem
bitumen, dengan tujuan :
- Menghambat penyebaran retak pada overlay
- Lekatan (adhesi) yang lebih baik antara overlay dengan lapis perkerasan yang sudah ada
- Mencegah air masuk ke lapis perkerasan
- Menambah kuat tarik (reinforcement )
2. Perkerasaan Jalan
Konstruksi Beton Dengan Polimer
Penambahan
polimer dapat meningkatkan kinerja beton serta dapat bersinergi dengan semen
dan unsur-unsur lain yang dikandung agregat membentuk komposit baru berupa
beton berkinerja tinggi.
Keunggulan:
- Mudah pelaksanaan
- Hemat semen
- Cepat keras
- Tanpa rawatan basah
- Kedap air & tahan korosi
- Tahan abrasi & agresi kimia
3. Perkerasaan Jalan
Menggunakan Geotekstil
Geotekstil pada jalan
berfungsi sebagai lapis perkuatan sekaligus sebagai lapis pemisah (separator)
antara material timbunan dengan tanah dasar sehingga konstruksi jalan menjadi
stabil, tidak bergelombang dan rata pada permukaannya.
Keuntungan menggunakan geotekstil:
- Mencegah kontaminasi agregat subbase dan base oleh tanah dasar lunak dan mendistribusikan beban lalulintas yang efektif melalui lapisan-lapisan timbunan.
- Meniadakan kehilangan agregat timbunan ke dalam tanah dasar yang lunak dan memperkecil biaya dan kebutuhan tambahan ‘lapisan agregat terbuang’.
- Mengurangi tebal galian stripping dan meminimalkan pekerjaan persiapan.
- Meningkatkan ketahanan agregat timbunan terhadap keruntuhan setempat pada lokasi beban dengan memperkuat tanah timbunan.
- Mengurangi penurunan dan deformasi yang tidak merata serta deformasi dari struktur jadi.
E.
PENINGKATAN SDM
- Tutorial komputer yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komputer tiap personil Bina Marga yang kemudian secara berkala di tes dan diberi pembekalan supaya lebih optimal.
- Tes dan pembekalan bagi pengawas sehingga kemampuan pengawas dapat meningkat.
- Tutorial mengenai hal-hal teknis ke-Bina Marga-an.
- Presentasi secara berkala tentang hal-hal teknis termasuk inovasi teknologi bidang Kebinamargaan
- Setiap minggu masing-masing personil harus membuat action plan untuk bahan evaluasi guna peningkatan kinerja.
- Mengirim personil untuk mengikuti diklat ke-Bina Marga-an.
BIDANG CIPTA KARYA
Khusus untuk Bidang Cipta Karya, tugas dan
tanggungjawabnya adalah melaksanakan/ menyusun kegiatan pembangunan
keciptakaryaan, yaitu sebagai berikut:
a. Pembangunan sarana dan
prasarana aparatur, yaitu:
®
Pembangunan/rehab gedung kantor
®
Pembangunan/rehab rumah dinas
®
Pembangunan/rehab fasilitas umum
b. Pembangunan sarana dan
prasarana olahraga
c. Pembangunan sarana dan
prasarana permukiman, yaitu:
®
Pembangunan/normalisasi drainase dan
gorong-gorong
®
Pembangunan/rehab trotoar
®
Pavingisasi dan perbaikan
sarana jalan
d. Pembangunan infrastruktur
pedesaan/ sarana dan prasarana air bersih pedesaan
CAPAIAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN SARANA DAN
PRASARANA APARATUR
Program
pembangunan sarana prasarana aparatur pemerintahan dikoordinasi dan dikelola
oleh Seksi Gedung dan Perumahan Pemerintah. Cakupan program yang menjadi
tanggungjawab Bidang Cipta Karya meliputi pembangunan dan perbaikan/rehab
gedung kantor, rumah dinas, dan fasilitas umum.
Berikut capaian
program pembangunan sarana dan prasarana yang dirinci per kegiatan:
A. Pembangunan dan Perbaikan
Gedung Kantor
Setiap tahun telah menangani seluruh kantor pemerintah mulai dari
fasilitas kantor kelurahan, kecamatan, maupun kantor pemerintahan lingkup
kabupaten (dinas, badan, kantor)
B. Pembangunan dan Perbaikan
Rumah Dinas
Menangani dan menyediakan kebutuhan tempat tinggal untuk para aparat
pemerintah, pejabat eselon, dan sarana prasarana penunjangnya.
C. Pembangunan dan Perbaikan
Fasilitas umum
Menangani dan menyediakan fasilitas umum sesuai kebutuhan. Fasilitas umum
yang dimaksud adalah pembangunan fasilitas pendidikan, pasar, rumah sakit,
makam, sarana prasarana pariwisata, sarana prasarana kesehatan, dan sarana
perhubungan (halte dan terminal).
PEMBANGUNAN SARANA DAN
PRASARANA PERMUKIMAN
Program
pembangunan sarana prasarana permukiman dikoordinasi dan dikelola oleh Seksi
Perumahan dan Permukiman. Cakupan program yang menjadi tanggungjawab Bidang
Cipta Karya meliputi pembangunan dan perbaikan/ normalisasi saluran drainase/
gorong-gorong dan trotoar.
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PERDESAAN/ AIR BERSIH PERDESAAN
Program
pembangunan infrastruktur perdesaan/ pembuatan sarana prasarana air bersih
pedesaan dikoordinasi dan dikelola oleh Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman.
Cakupan program yang menjadi tanggungjawab Bidang Cipta Karya meliputi
pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah yang rawan kekeringan.
1. Tahun 2001 jumlah
penduduk yang rawan air bersih sebanyak 152.264 jiwa.
2. Sampai tahun 2010
penduduk yang terlayani air bersih sebanyak 138.960 jiwa
PROGRAM TAMBAHAN (ADDITIONAL PROGRAMME)
Program tambahan
(additional programme) yang
dimaksudkan disini adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Bidang Cipta
Karya pada waktu tertentu, termasuk kegiatan yang disesuaikan dengan kebijakan
pemerintah dan inovasi baru (bukan kegiatan yang sudah menjadi rutinitas Bidang
Cipta Karya). Termasuk dalam program tambahan ini adalah Program PNPM Mandiri
dan sebuah studi mengenai pembangunan rumah lempung. Berikut penjabaran dari
kegiatan-kegiatan tambahan tersebut:
- PNPM Mandiri, terdiri dari dua jenis, yaitu PNPM Mandiri Perkotaan dan Pedesaan.
- PNPM Mandiri Perkotaan yang dilaksanakan di Kabupaten Sragen adalah Program P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan) dan Sanimas (Sanitasi oleh Masyarakat), tetapi untuk Sanimas baru akan berjalan pada tahun anggaran 2010.
- PNPM Mandiri Pedesaan terdiri dari program PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat) dan PPIP (Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan).
- Kegiatan inovatif. Kegiatan inovatif yang sudah dilaksanakan oleh Bidang Cipta Karya Dinas PU Kabupaten Sragen berupa sebuah studi tentang pembuatan rumah lempung dengan bahan-bahan yang dapat diperoleh langsung dari alam.
PEMBUATAN RUMAH LEMPUNG
Bidang Cipta
Karya berusaha menciptakan suatu rumah rumah tinggal yang sehat dan cukup
sederhana dengan bahan yang murah dan materialnya mudah didapat. Salah satunya
dengan membuat rumah dengan bahan Tanah Liat ( Rumah Lempung ).
BIDANG PENGAIRAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Gambaran Umum Pengelolaan Sumber Daya Air
:
Wilayah Kabupaten Sragen mempunyai tugas
pelayanan kepada masyarakat bidang pengairan pertambangan dan energi
Total pelayanan seluas : 33.628 Ha terdiri
dari :
- Irigasi Teknis seluas :
23.158 Ha
- Irigasi 1/2 teknis seluas : 1.742 Ha.
- Irigasi sederhana 8.728 Ha
Irigasi
teknis terdiri dari :
1.
Layanan irigasi dari Daerah Irigasi Colo
Timur 9.717 ha
2.
Layanan irigasi diluar Daerah Irigasi Colo 13.441
ha
Daerah layanan DI Colo Timur dengan luas areal
rencana ± 11.000 ha dengan debit air irigasi
sebesar 8.50 m3/dt. Prasarana bangunan irigasi sebagai pendukung pelayanan
berupa Saluran Induk Colo Timur di wilayah Sragen sepanjang 26 km, terdiri dari
21 km saluran tanah dan 5 km saluran pasangan batu. Bangunan air yang tersebar
sepanjang Saluran Induk Colo Timur (SICT) disajikan dalam tabel. Kondisi SICT
umumnya masih baik, namun terdapat beberapa kerusakan berupa : longsoran
tanggul, erosi tanggul saluran pada inlet dan outlet pada bangunan siphon.
Suplesi air SICT
sejak tahun 1995 menurun akibat sedimentasi pada dasar mulut pintu pengambilan
Waduk Wonogiri dari kondisi normal +127.00 menjadi +130.00 dan pada tahun 2003
telah terjadi defisit kwantitas tampungan air waduk Wonogiri sebesar +
160 juta m3. Penurunan daya tampung waduk berdampak pada pasokan air pada
Saluran Induk Colo Timur, dari debit sebesar 18 m3/dt menjadi 12 m3/dt.
Daftar Jenis dan Bangunan di SICT :
A. Jenis
dan Jumlah Bangunan SICT di Wilayah Kabupaten Sragen
|
||||
No.
|
Nama / Jenis
|
Kode
|
Jumlah
|
|
1
|
Bangunan Sadap
|
TOR
|
26
|
|
2
|
Bangunan Pengatur
|
CKR
|
17
|
|
3
|
Jembatan
|
BRR
|
39
|
|
4
|
Gorong-gorong
|
CVR
|
8
|
|
5
|
Pembuang Silang
|
CDR
|
76
|
|
6
|
Tempat Cuci
|
WSR
|
18
|
|
7
|
Tempat Mandi Hewan
|
BAR
|
14
|
|
8
|
Pelimpah
|
SWR
|
10
|
|
9
|
Penguras
|
WWR
|
6
|
|
10
|
Siphon
|
SPR
|
22
|
|
11
|
Drain Inlet
|
DIR
|
7
|
|
12
|
Alat Ukur
|
MDR
|
1
|
|
|
Jumlah
|
|
224
|
B. Jenis dan jumlah bangunan di
luar DI. Colo Timur .
1. Bangunan waduk : 7 buah
2. Bangunan Embung : 39 buah
3. Bangunan Bendung : 76 buah
4. Bangunan Pengatur Kali : 6 buah
4. Bangunan
Bagi : 130 buah
5. Bangunan
Ukur : 62 buah
6. Bn.
Bagi – Sadap : 27 buah
7. Bangunan
Sadap : 834 buah
8. Kantong
Lumpur : 10 buah
9. Talang : 133 buah
10. Sypon : 39 buah
11. Jembatan : 529 buah
12. Gorong-gorong : 839 buah
13. Got Miring : - buah
14. Bangunan
Terjun : 313 buah
15. Bangunan
Pelimpah : 102 buah
16. Bangunan
lain-lain : 390 buah
17. Panjang
Saluran Induk : 91,654 km’
18. Panjang
Saluran Sekunder : 294,790 km’
19. Panjang
Saluran Pembuang : 47,720 km’
20. Jalan
Inspeksi : 41,865 km
21. Sumber Air : 11 buah
22. Saluran
Tersier : 560 km
23.
Saluran Kuarter : 585 km
24. Saluran
Kantong Lumpur : 7
km
25. Saluran
Drainase : 39
km
26. Bangunan Ukur : 61 Buah
27. Bangunan Bagi : 130 Buah
28. Bangunan
Bagi-Sadap : 27 Buah
29. Bangunan
Sadap : 834
Buah
30. Bangunan Talang : 145
Buah
31. Bangunan Jembatan : 529
Buah
32. Bangunan
Gorong-gorong : 815
Buah
33. Bangunan Pelimpah : 313
Buah
34. Bangunan Terjun : 102
Buah
35. Bangunan Sipon : 39 Buah
36. Bangunan Pintu Air Irigasi : 1.017 Buah
37.
Bangunan Lain-lain : 43 Buah
DATA LAYANAN DAERAH IRIGASI SESUAI
KEWENANGAN
NO
|
JENIS IRIGASI
|
KEWENANGAN IRIGASI ( Ha)
|
Keterangan
|
|||
Pemerintah
|
Pem. Prov
|
Pem. Kab
|
Jumlah
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Teknis
|
9.717
|
6.364
|
7.077
|
23.158
|
Layanan Sawah Irigasi =33.628 Ha
|
2
|
Setengah
Teknis
|
-
|
-
|
1.742
|
1.742
|
|
3
|
Sederhana
|
-
|
-
|
8.728
|
8.728
|
|
4
|
Tadah Hujan
|
-
|
-
|
5.912
|
5.912
|
|
Jumlah
|
9.717
|
6.364
|
23.459
|
39.540
|
1.
Waduk Gebyar.
Lokasi : Desa Jambean Kecamatan Sambirejo
Luas genangan waduk : 10 Ha.
Kapasitas daya tampung : 701.295 m3.
Areal pelayanan : 1.446 Ha.
2.
Waduk Blimbing.
Lokasi : Desa Blimbing Kecamatan Sambirejo
Luas genangan waduk : 2 Ha.
Kapasitas daya
tampung : 30.000 m3.
Areal pelayanan : 284 Ha.
3.
Waduk Kembangan.
Lokasi : Desa Mojorejo Kecamatan Karangmalang.
Luas genangan
waduk : 13,4 Ha.
Kapasitas daya tampung : 500.000 m3.
Areal pelayanan
: 358 Ha.
4.
Waduk Botok.
Lokasi : Desa Mojodoyong Kecamatan Kedawung.
Luas genangan waduk : 13 Ha.
Kapasitas daya
tampung : 513.540 m3.
Areal pelayanan : 2.488 Ha.
5.
Waduk Brambang.
Lokasi : Desa Brambang Kecamatan Kedawung
Luas genangan
waduk : 4,27 Ha.
Kapasitas daya
tampung : 103.415 m3.
Areal pelayanan
: 398 Ha.
6.
Waduk Gembong.
Lokasi : Desa Saradn Kecamatan Karangmalang.
Luas genangan
waduk : 3,34 Ha.
Kapasitas daya
tampung : 22.875 m3.
Areal pelayanan : 250 Ha.
7.
Waduk Ketro.
Lokasi : Desa
Ketro Kecamatan Tanon
Luas genangan waduk : 85 Ha.
Kapasitas daya tampung : 2.611.000 m3.
Areal pelayanan : 892 Ha.
Muka air banjir : + 100 m.
Muka air nornal : + 99 m.
Muka air minimum : +92,1 m.
Pertambangan di wilayah Kabupaten Sragen adalah pertambangan galian
golongan C tanah urug untuk memenuhi permintaan masyarakat Sragen dan
sekitarnya.
a ) Pertambangan galian golongan C tanah urug bekum berijin .
- Jumlah penambang / pengusaha :
14 Pengusaha
- Luas penambangan : 29
Ha
- Jumlah tenaga kerja : 111
Orang
- Alat yang digunakan : Back
hoe
- Rata- rata
hasil penambangan : 75 rit / hari / lokasi
Dari 14 pengusaha penambangan yang belum
berijin sampai saat ini kondisinya
adalah :
- Masih Jalan = 6 penambang
- Reklamasi = 7 penambang
- Berhenti = 1 penambang
b ) Pertambangan galian golongan C tanah urug
berijin
- Jumlah penambang : 7 pengusaha
- Luas penambangan : 29,69
Ha
- Jumlah tenaga kerja : 56
orang
- Alat yang digunakan : Back
hoe
- Rata - rata hasil penambangan : 90
rit / hari / lokasi
Dari
pengusaha penambangan yang berijin sampai saat ini kondisinya adalah :
- Sudah berhenti tak diperpanjang ijinnya = 4 penambang
- Masih beroperasi ( ijin masih berlaku ) = 2 penamban
- Sudah habis ijinya tapi masih beroperasi = 1 penambang
2 comments:
Saya Talent dari PU Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Surabaya. Apa boleh saya diberitau alamat dan nomor telpon yang bisa dihubungi untu PU Kab Sragen? berkenaan untuk undangan bintek.. Bisa diemailkan di talentnia@gmail.com
Terima kasih
kalo ada info Loker di update via apa ya?
Post a Comment